eatshowandtell – Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur, yang berada di Indonesia. Kabupaten ini terletak di atas koordinat 111 ° 17′-111 ° 52 ‘Bujur Timur dan koordinat LS 7 ° 49′-8 ° 20’, dengan ketinggian 92 – 2.563 meter dan luas 1.371,78 km². Kawasan tersebut terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur, dekat dengan Provinsi Jawa Tengah, dan lebih tepatnya 220 kilometer barat daya Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo tahun 2020 sebanyak 949.320 jiwa.
Di kabupaten ini memiliki banyak kuliner khas yang tersaji untuk dapat dinikmati oleh kalian para pecinta kulineran. Jika anda berkunjung ke kabupaten ini anda jangan sampai melewatkan beberapa sajian khas dari tempat ini ya karan sajian disinimemiliki rasa cita rasa yang khas saat di rasakan. Adapun olahan masakan khas dari kabupaten Ponorogo ini seperti dibawah ini, yang akan kami jelaskan.
Makanan Khas Dari Ponorogo Yang Rasanya Enak
1. Sate Ayam Ponorogo
Sate Ponorogo merupakan salah satu sate ayam tradisional asal Ponorogo di Jawa Timur. Jenis sate ayam ini sedikit berbeda dengan sate ayam biasa dalam hal bentuk, rasa dan tampilan. Sate Ponorogo merupakan salah satu makanan khas Ponorogo yang terkenal di Jawa Timur.
Sate Ponorogo ini sedikit berbeda dengan sate ayam biasa yang ada di Indonesia. Bedanya adalah cara memotong ayam. Jika biasanya sate ayam dipotong kecil-kecil atau kecil-kecil, lain halnya dengan sate ponorogo yang memotong daging menjadi irisan tipis. Selain itu proses pembuatan bumbu sate juga berbeda yaitu ayam dipotong kecil-kecil kemudian direndam dengan bumbu selama waktu tertentu. Proses perendaman dilakukan agar bumbu dapat meresap ke dalam daging. Hanya dengan cara ini bisa dipanggang seperti sate biasa.
Ayam yang digunakan untuk membuat Sate Ponorogo umumnya ialah merupakan ayam pilihan terbaik alhasil dapat menciptakan daging yang empuk saat dimakan. Selama proses pengolahan, ayam diiris tipis-tipis kemudian direndam dalam bumbu khusus sebagai bumbu dasar. Setelah bumbu merata, tusuk dengan biji yang sudah disiapkan dan disangrai. Layaknya sate biasa, proses pemanggangan ini menggunakan arang di atas kompor dan mengipkannya. Setelah daging setengah matang, dibalut dengan bumbu khusus, kemudian dibakar kembali hingga matang. Dalam perkenalannya, sate ponorogo ini biasa disantap dengan nasi panas atau lontong, sate usus, kulit dan telur muda. Untuk penambah rasa biasanya kita bisa menambahkan selai kacang, sambal dan kecap sesuai selera kita.
Sate Ponorogo ini memiliki cita rasa yang unik yaitu sedikit berbeda dengan sate ayam biasa. Daging sate lebih empuk karena diiris tipis-tipis sehingga bisa disisihkan lemak babi atau lemaknya. Selain itu, rasa bumbunya sangat kental, karena daging direndam terlebih dahulu untuk diserap bumbu. Kuah sate ponorogo yang satu ini sangat cocok disantap dengan bumbu kacang, perpaduan rasa manis dan asin serta aroma kuah sate niscaya menambah cita rasa khas pada makanan jenis ini.
Sate Ponorogo merupakan salah satu makanan tradisional yang cukup terkenal di berbagai daerah di Ponorogo Jawa Timur dan mudah ditemukan. Salah satu sentra masak Sate Ponorogo terletak di Gang Sate, Desa Nologaten Ponorogo. Di sepanjang gang terdapat banyak warung sate yang menjajakan sate yang satu ini. Bagi yang berkunjung ke Ponorogo, jika belum singgah untuk menikmati makanan khas ini tentunya belum lengkap.
2. Pecel Ponorogo
Pecel Ponorogo dibuat dengan cara mencampurkan nasi putih panas dengan sayuran seperti bayam, pare, tauge, kacang panjang, dan bunga turi, kemudian dituangkan ke dalam selai kacang yang memiliki rasa yang sangat unik, lalu ditaburi daun kemangi.
Pecel Ponorogo dibuat dengan cara mencampurkan nasi putih panas dengan sayuran seperti bayam, pare, tauge, kacang panjang, dan bunga turi, kemudian dituangkan ke dalam selai kacang yang memiliki rasa yang sangat unik, lalu ditaburi daun kemangi. Untuk lauk pauk, pembeli bisa memilih sendiri, antara lain ayam, daging sapi halal, sate keong, sate telur puyuh, sate usus dan tahu.
Baca Juga : Resep Kue Kering Yang Ada Saat Lebaran
3. Rujak Petis
Makanan khas Ponorogo ini disebut rujak petis. Rujak petis merupakan salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di Jawa bagian timur. Rujak petis biasanya terdiri dari ketimun yang diiris tipis-tipis, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, tauge / tauge dan kangkung. Semua bahan disajikan dengan saus atau bumbu. Bumbu ini terbuat dari olahan terasi, cabai, kacang tanah goreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda dan air.
Tampilannya seperti gado-gado, tidak seperti rujak cingur, tapi tidak menggunakan daging sapi cingur. Rasa rujak petis Ponorogo ini terletak pada sambalnya yang sangat pedas. Segala jenis sayuran hijau yang dicampur dengan sambal dan sambal akan menghasilkan sensasi pedas, rasa sayur dan terutama rasa asin. Rujak petis biasanya digunakan dengan krupuk lain dan dengan tikar atau piring pincuk (daun pisang).
4. Nasi Tahu
Wisata masak enak di Kota Pogorogo adalah Sego Tahu atau bisa disebut dengan nasi tahu. Makanan ini juga disebut-sebut sebagai makanan khas Ponorogo yang sangat populer dan melegenda. Sego ketahui ataupun nasi ketahui terdiri dari nasi putih dengan sayatan ketahui putih, telur separuh matang, bawang goreng, tauge, seledri, kacang tanah serta kecap manis. Sego ketahui lezat, rasa kuncinya, serta selai kacang pedas pekat. Santapan ini jadi harapan dari Kabupaten ini. Dengan lauk tahunya yang jadi harapan.
Rasa yang dihasilkan sangat enak dan manis, kemudian memiliki tekstur yang banyak dalam satu gigitan, dan tentunya sangat nikmat. Jika Anda berkunjung ke Ponorogo, Anda tidak akan melewatkan makanan khas dari Ponorogo yang satu ini.
5. Gethuk Golan
Kita hendak mangulas santapan khas Dusun Golan di Kabupaten Ponorogo ialah” Gethuk Golan”. Di era kemudian, lebih dari 70% masyarakat dusun di Lapangan Besar Golan membuat serta menjual pondok sejenis itu. Dikala itu, ketahui yang terbuat oleh masyarakat yang terdapat di dusun Golan sedang berbentuk gethuk yang bercorak putih asli dengan materi penting ketela pohon, tanpa bonus gula merah. Namun, saat ini hanya sekitar 12 orang yang masih memproduksi dan menjual Gethuk Golan. Ada banyak alasan mengapa getuk Golan melegenda.
Secara tampilan dan rasa, buah golang memang berbeda dengan buah biasa. Jika singkong biasa dihaluskan dengan gula jawa dan diolah menjadi singkong, singkong golan bisa dipasangkan dengan ketan / jada, ditaburi kelapa parut dan gula kelapa cair manis.
Daya tarik kedua adalah harga, Bayangkan di jaman yang mahal ini, Anda bisa merogoh kocek sebesar Rp1.000 untuk menikmati getuk Golan. Penampilan tradisional pada daun pisang sangat kaya.
6. Dawet Jabung
Dawet Jabung merupakan minuman konvensional semacam dawet yang berawal dari wilayah Ponorogo Jawa Timur. Sejenak minuman ini nampak nyaris serupa dengan es dawet lazim, tetapi rasa serta bentuknya sedikit berlainan. Tidak hanya rasanya yang istimewa, minuman ini pula amat menyehatkan alhasil sesuai dinikmati di hawa panas di siang hari. Dawet Jabung merupakan minuman konvensional yang populer di Ponorogo serta jadi bagian dari kuliner khas wilayah itu.
Minuman tersebut dinamakan Dawet Jabung karena tempat asalnya bernama Desa Jabung yang merupakan sebuah desa di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Bukan hanya karena tempat asal si dawet jabung, Desa Jabung juga dikenal sebagai sentra penjualan Dawet Jabung karena banyaknya penjaja es Dawet Jabung. Rasanya yang unik dan menyegarkan membuat Dawet Jabung dikenal baik oleh masyarakat, baik penduduk lokal maupun wisatawan.
Sekilas Dawet Jabung hampir mirip dengan Dawet pada umumnya, namun jika dirasakan akan terasa sedikit berbeda. Dawet Jabung berbeda dari es dawet lainnya yang dalam hal ini terdapat kombinasi rasa manis dan asin pada kuahnya. Dibandingkan dawet di daerah lain, sebagian besar daerah hanya menggunakan santan sebagai penyedap rasa asin. Di Dawet Jabung ini selain santan juga ditambahkan sedikit garam untuk memberi cita rasa yang unik. Selain itu Dawet Jabung tidak menggunakan pewarna makanan pada cendol, sehingga warna putih sangat dominan pada penampakan Dawet Jabung.
Cendol yang digunakan di Dawet Jabung terbuat dari tepung aren yang kemudian biasa diolah menjadi cendol. Kemudian Xianduo disajikan dengan kuah yang terdiri dari satan kelapa muda, kuah gula merah dan ditambah garam. Untuk memperkaya cita rasa Dawet Jabung, ditambahkan irisan nangka dan tape ketan. Kemudian, jangan lupa tambahkan es batu sebagai pelengkap.
Baca Juga : Makanan Yang Dapat Meringankan Rasa Sakit Saat Menstruasi dan Resepnya
7. Piya piya
Masakan Indonesia terkenal dengan kesederhanaan dan kelezatannya. Bahan-bahan ini juga berasal dari produksi alam sendiri, ditambah bumbu masak spesial. Kombinasi bumbu juga diformulasikan sedemikian rupa sehingga menimbulkan masalah dengan bumbu yang enak. Salah satunya resep bakwan sayur khas Indonesia.
Jenis bakwan ada banyak di Indonesia. Ada bakwan jagung yang berbahan dasar dari jagung, lalu terdapat bakwan yang berbahan dasar dari sayur sayuran atau biasa disebut dengan bakwan sayur dan sebagainya. Berbagai jenis bakwan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Hampir seluruh kota di Indonesia memiliki menu bakwan yang khas. Misalnya bakwan jagung yang banyak dikenal di daerah pulau jawa.
Salah satu yang menarik perhatian yaitu piya-piya yang berasal dari ponorogo. Piya piya merupakan bakwan yang sering kita jumpai. Bahannya sama dengan bakwan, tapi rasa Ponorogo dan terasa lebih pulan jika berada di ponorogo. Piya piya ini rasanya tidak pedas, terkadang kita tidak menyadari bahwa kita sudah makan beberapa buah karena merasakan kenikmatanya. Ciri lainnya adalah bentuknya yang bulat, seperti mangkok kecil yang sangat rapi, sangat berbeda dengan bakwan di daerah lain. Piya piya memiliki cita rasa yang khas kota ponorogo yang memiliki harga yang sangat terjangkau yaitu sekitar 1000 sampai dengan 3000 rupiah saja.
8. Tiwul Goreng
tiwul merupakan santapan khas jawa timur dengan nama tiwul yang berbentuk nasi rasanya nyaris serupa dengan nasi tetapi agak lebih sedikit keras serta rupanya kira- kira coklat agak kegelapan.
Pada masa sekarang ini, sudah jarang ditemui nasi tiwul mungkin hanya beberapa di daerah pedesaan saja. Nasi tiwul masih sulit ditemukan karena nasi tiwul terkesan “Makanan bagi Orang Miskin” yang ditempel di banyak orang pada makan tersebut dan media membuat banyak orang malu makan nasi tiwul.
Kami akan membahas makanan khas dari Kabupaten Ponorogo yaitu nasi tiwul goreng. Dahulu, nasi tiwul goreng terkenal dengan kelezatannya. Sayangnya, karena Tiur sulit ditemukan, Nasi Goreng Tiur semakin langka. Namun tidak diragukan lagi bahwa di Ponorogo tepatnya di dekat Telaga Ngebel di Kecamatan Ngebel Ponorogo. Masih sedikit warung yang menjajakan nasi tiwul goreng.
Keistimewaan nasi goreng yang terletak di Ngebel ini terletak pada bahan dasarnya. Di Ngebel dan sekitarnya, gaplek singkong dibuat dengan cara merendam singkong yang sudah dikupas di dalam air ledeng. Air yang jernih dan tidak tercemar di sekitar Ngebel menghasilkan keripik singkong dengan kualitas terbaik. Oleh karena itu, jika dibuat dengan nasi tiur, rasanya enak dan warnanya coklat muda. Warnanya tidak coklat tua atau coklat tua seperti tiwul-tiwul di daerah lain.
9. Es Cao
Makanan khas Ponorogo yang lebih tepatnya disebut dengan minuman selanjutnya adalah es cao. Ini minuman yang manis dan menyegarkan. Hidangan es khas Ponorogo ini sangat terkenal, dan sebab akan kenikmatan dan kesegarannya yang menjadi hal penting. Terutama saat di hari-hari panas, rasanya sangat segar saat turun ke tenggorokan.
Cao ini terbuat dari gula merah dan biasa disebut “juruh”, sedangkan cao sendiri disebut “janggelan atau janggel” oleh warga sekitar. Minuman ini sangat cocok bagi yang berwisata di Ponorogo dan ingin singgah untuk istirahat.
Penjual es cao di Ponorogo sendiri banyak ditemui di berbagai tempat, contohnya di pasar tradisional. Hal lain yang membuat minuman segar ini populer adalah harganya yang sangat murah meriah untuk semua kalangan, kamu bisa membelinya dengan harga sekitar Rp. 2000 gram per cangkir.
10. Jenang Mirah
Jenang Mirah merupakan santapan konvensional yang yang mempunyai berbahan dasar dari beras ketan, gula jawa ataupun gula aren serta santan. Sejenak santapan ini nyaris mendekati dengan Jenang, tetapi mempunyai komposisi yang lebih halus serta rasanya yang istimewa bila telah hingga di mulut. Jenang Mirah ialah santapan konvensional yang amat populer di Ponorogo serta dijadikan selaku salah satu bawaan khas wilayah setempat.
Disebut Jenang Mirah (Jenang Mirah) karena yang pertama kali membuat makanan ini adalah Ibu Mirah, warga Desa Josari, Kecamatan Ponorogo Jetis. Awalnya Bu Mirah menjajakan jenang ini di desa-desa, pasar bahkan dekat stasiun. Karena cita rasa Jenang Mirah yang unik dan enak, mulai dikenal dan digandrungi oleh masyarakat. Selama ini Jenang Mirah sudah tidak lagi dijual dengan cara berkeliling dalam menjajakannya, melainkan berkembang menjadi industri rumahan. Tak hanya itu, Jenang Mirah juga dikenal sebagai salah satu makanan khas dan oleh-oleh khas Ponorogo di Jawa Timur.
Jenang Mirah ini sedikit berlainan dengan olahan jenang pada biasanya. Jenang Mirah ini mempunyai komposisi yang halus serta nampak elastis tetapi tidak lengket. Tidak hanya itu Jenang Mirah ini pula di untuk dengan metode konvensional dengan materi spesial serta tanpa memakai materi pengawet. Alhasil amat nyaman buat disantap karena cita rasanya.