7 Makanan Khas Pekanbaru yang Populer dan Enak
Makanan Khas Riau Pekanbaru – Pekanbaru telah lama populer dengan kota perdagangan, penghasil minyak, serta kota pelayanan. Tetapi tidak hanya populer dalam zona bisnis- nya, Pekanbaru nyatanya pula pekat dengan adat serta kebudayaan- nya. Warga Pekanbaru serta sekelilingnya sedang amat melindungi serta melestarikan warisan- warisan kakek moyang sampai saat ini.
Kombinasi adat Sumatera serta Melayu sedang amat pekat di mari, alhasil terwujud paduan adat yang terkini serta istimewa. Tidak hanya menunjukkan tempat- tempat darmawisata yang bagus, bumi kuliner Pekanbaru tidak ingin takluk dengan wilayah lain. Banyak santapan khas Pekanbaru yang amat menggoda serta bisa jadi menggoyang lidah.
Kombinasi perasaan rasa yang terkini serta istimewa bisa diperoleh dari kombinasi adat yang telah lama dilindungi ke- orisinalitasan- nya. Bila kalian mampir ke kota Pekanbaru, yakinkan buat mencicipi kuliner khas setempat buat menaikkan pengetahuan kuliner di semua Indonesia.
1. Gulai Ikan patin
eatshowandtell – Pekanbaru memiliki makanan khas yang sangat istimewa. Makanannya adalah kari ikan lele. Di Provinsi Riau, khususnya Pekanbaru, kari lele merupakan makanan yang tidak akan pernah bisa disantap oleh penggemarnya. Pasalnya, masakan berbahan dasar ikan ini enak dan siapa pun bisa menggoyangkan lidahnya. Di rumah makan atau warung makan besar yang tersebar di Kota Pekanbaru, sangat mudah menemukan menu Gulai Ikan Padine.
Padine Curry merupakan makanan khas Pekanbaru yang memiliki kuah kuning yang kental sebagai saus untuk mengasinkan bongkahan ikan. Warga Pekanbaru biasanya tak hanya menyantap kari lele saja. Saat menikmati kari ikan lele biasanya disediakan lauk yaitu nasi panas, lauk pelengkap dan beberapa sayuran seperti daun ubi rebus. Kalau kari ikan dan bunga kecombrang di tambah jadi bumbu, rasanya makin enak.
2. Nasi lemak
Nasi Lemak adalah salah satu hidangan paling populer di Asia Tenggara. Menu gourmet yang dikenal luas di Asia Tenggara ini lezat dan menggugah selera dengan berbagai lauk pauk. Sekilas tampilannya mirip dengan Nasi Uduk atau Nasi Liwet di Indonesia.
Menurut laporan South China Morning Post pada Kamis, 1 Agustus 2019, Nasi Lemak merupakan masakan yang dimasak dengan santan dan bumbu pedas. Makanan ini hanya menyajikan sarapan. Seiring berjalannya waktu, menu tersebut bisa dikonsumsi siang atau malam hari.
Nasi Lemak dibuat dengan nasi yang dimasak dengan santan, ditambah daun pandan. Anda bisa memilih lauk lain, seperti kacang-kacangan, telur rebus, dan mentimun. Jangan lupakan sambal pedas yang menjadi daya tarik nasi lemak yang memadukan citarasa hidangan yang lezat.
Nigel Skelchy mengatakan: “Menu tradisional nasi lemak adalah teri goreng, kacang tanah, telur rebus, dan ketimun, semuanya dibungkus dengan daun pisang. Tapi sekarang, mereka sering menambahkan lauk pauk, seperti rendang ayam atau sapi dan direbus dengan sambal. Sotong. “Guru memasak dan pendiri Malaysia Paradise Bakery.
Menu nasi lemak amat digemari serta telah terhambur di Malaysia,. Banyak chef kontemporer serta tempat makan kilat hidangan pembaruan dengan santapan ini. Di antara lain terbuat jadi burger, kue, sampai es krim nasi lemak.
Tidak cuma di Malaysia, nasi lemak pula terkenal di Singapore. Bersama terletak di area Semenanjung Malaka, kedua negeri ini kerap mengklaim santapan itu selaku santapan nasional tiap- tiap. Jadi, apakah nasi lemak berawal dari Malaysia ataupun Singapore?
Nadge Ariffin, sejarawan warisan dan pendiri organisasi nirlaba Institut Geografi, Budaya, dan Pengembangan Bahasa Etnis Archipelago, mengemukakan pandangan lain berdasarkan penelitiannya tentang sejarah nasi lemak.
Menurut penelitian, Nasi Lemak berasal dari Malaysia. Cerita dimulai dengan seorang ibu dan anak bernama McKimbin dan Sri. Suatu hari, McQueen terpaksa menyerahkan putrinya untuk memasak.
Namun, putrinya tanpa sengaja menuangkan santan ke dalam panci saat memasak. Setelah masak, ibunya mencicipi hidangan itu dan berkata: “Apakah kamu memasak, Seri? (Apa yang kamu lakukan, Seri?).” Putranya menjawab, “Nasi le, Mak! (Nasi, Ibu).” Sampai sekarang, nasi dengan santan disebut nasi lemak.
Ariffin juga menjelaskan menurut penelitiannya, nasi lemak berasal dari pantai barat Malaysia. Skelchy pun sependapat bahwa asal muasal makanan ini adalah Melayu.
Baca Juga : 8 Makanan Khas Balikpapan Terkenal Enak Banget
3. Miso
Miso ataupun mieso ialah santapan khas Pekanbaru yang gampang ditemui di tiap ujung kota Madani. Tidak hanya Pekanbaru, miso pula dapat ditemui di wilayah lain semacam Ajang serta Pekalongan. Seperti yang kita ketahui bersama, sup miso merupakan soto yang dibuat dengan berbagai bahan seperti mie kuning, mie putih, ayam suwir, tahu kering, kulit ayam yang renyah dan tulang ayam. Tujuan penggunaan bahan sederhana adalah untuk mempengaruhi harga holding dan harga per penjatahan sekitar Rp 15.000.
Di Pekanbaru terdapat rumah makan yang menghasilkan mieso selaku menu kuncinya. Tempat itu bernama Mieso Pak Lek yang dapat ditemui di J. Thamrin Akhir, Pekanbaru. Walaupun santapan yang ditawarkannya dapat ditemui di gerai lain, miso( mieso) yang diadakan oleh Miso Paklek mempunyai perasaan rasa yang khas. Tampaknya, gerai makan di Miso Paklek ini sedemikian itu enaknya alhasil pengunjungnya telah banyak satu jam saat sebelum rehat makan siang.
4. Mie Lendir
Mie Cairan pekat ialah santapan khas Pulau Batam serta Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Santapan ini terdiri dari mie kuning yang direbus bersama taoge serta dihidangkan bersama satu butir telur menggodok yang dibelah 2, setelah itu disiram dengan kuah kacang yang pekat. Kuah kacang pekat inilah yang jadi asal julukan Mie Cairan pekat.
Sebagai suku asli yang telah lama menghuni Batam dan Bintan sejak berabad silam, tak heran kalau tradisi Melayu lebih dominan di kota ini. Memperoleh makanan yang khas memang cukup sulit ditemukan, hal ini dikarenakan lokasi Batam yang heterogen.
Selaku salah satunya tempat tongkrongan terfavorit untuk kalangan belia di Batam, Melayu Square memberitahukan bermacam berbagai makanan khas Melayu. Posisi persisnya terdapat di pinggir Antara lain merupakan Lakse, Mie lendir serta lain- lain.
Lakse adalah salah satu hidangan khas Melayu berupa kuah yang berisi bengkoang, ketimun, mie kuning, tauge, kecambah dan kari ikan tamban. Menu ini selalu siap menanti kedatangan Anda untuk segera menikmatinya.
Sebaliknya, Mie Cairan pekat ialah santapan khas Melayu yang terdiri dari mie, tauge serta telur ayam menggodok, setelah itu disiram kuah pekat, alhasil nampak semacam cairan pekat. Nampak abnormal memanglah, tetapi rasanya yang enak serta tidak sangat pedas, menghasilkan Mie Cairan pekat memiliki karakteristik khas tertentu, selaku persembahan penting kota Batam. Tidak hanya itu, menu Mie Cairan pekat pedas bisa dinikmati bila ditambahkan dengan sayatan cabai rawit.
Baca Juga : 7 Tempat wisata di papua yang wajib dikunjungi
5. Lopek Bugi
Bicara soal makanan khas, setiap daerah di Indonesia pasti punya keunikannya masing-masing. Provinsi Riau adalah salah satunya. Di tanah lempung kuning ini banyak orang punya makanan khas.
Salah satu jurusannya adalah Lopek Bugi. Makanan ini merupakan jajanan khas di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
Dulu, Lopek Bugi merupakan santapan wajib para bangsawan. Selain itu, jenis makanan ini hanya digunakan saat perayaan hari raya besar, seperti acara keagamaan dan budaya. Namun saat ini Lopek Bugi bukan lagi hanya untuk para bangsawan, tapi untuk seluruh masyarakat.
6. Mie Sagu
riau.go.id – Masyarakat pulau-pulau tersebut menganggap sagu sebagai makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua di kawasan timur Indonesia. Selain daerah, bahan makanan yang terbuat dari batang pohon ilalang juga merupakan perwakilan khas masyarakat Riau.
Simi ialah santapan khas melayu yang terdapat di wilayah Riau( Alam Cempala Kuning), spesialnya di wilayah pantai ialah Kabupaten Meranti, ada juga Kabupaten Bengkalis, terdapat pula Kabupaten Indragiri Ambang serta Kota Dumai.
Namun sagu dari provinsi Riau di buat menjadi menu yang berbeda dari Indonesia bagian timur. Papua atau Maluku umumnya memasak bertam jadi bubur putih (sejenis bubur putih). Di Provinsi Riau, sagu diolah menjadi mie.
Saat ini, selain di pesisir Provinsi Riau (Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau), juga banyak terdapat penjual mie sagu. Jajanan ini dijual di beberapa toko yang didominasi Melayu.
Mie sagu sangat rendah karbohidrat dan terbukti menurunkan gula darah. Oleh karena itu, selalu lezat setiap hari, terutama bagi mereka yang sedang berdiet atau menderita diabetes.
Bahan pembuatan mie dengan selat panjang adalah mie sagu, cabai merah, udang basah, tauge, kucai, teri goreng, dan daun bawang.
Di Provinsi Riau terdapat 369 bahan masakan yang berbahan dasar sagu. Pada tahun 2016, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatatkan rekor menu makanan dan minuman berbahan dasar sagu terbanyak di Indonesia.
Dengan sertifikat penghargaan bernomor 7668 / MURI / X / 2016, keterampilan memasak Riau memecahkan rekor MURI yang dipegang oleh Kota Ambon.Pada tahun 2015, 308 jenis makanan berbahan dasar sagu.
7.Bubur Kampiun
Saat Anda menginjakkan kaki di tanah Minangkabau, ada menu sarapan khas yang patut untuk dicoba. Bubur juara namanya, merupakan sajian kaya rasa yang dijamin menggugah selera makan. Bubur kampiun merupakan salah satu jenis masakan khas daerah daratan Minangkabau (Darek), khususnya daerah Bukittinggi.
Bubur juara terdiri dari kombinasi sebagian materi yang dipadukan buat menciptakan rasa yang manis serta halus. Aransemen bubur juara umumnya ialah kombinasi ketan putih kukus, bubur putih ataupun bubur sumsum tulang, bubur ketan gelap, pengawet pisang atau ketela jalar, bubur kacang hijau ataupun nasi, serta bubur kant ataupun kubis.
Di beberapa daerah, bubur Campion memiliki rasa yang beragam. Misalnya, umbi ketan putih menggantikan nasi ketan atau bubur delima sebagai pengganti bubur kongde. Karena teknik pengerjaannya yang cukup sulit, ada beberapa pedagang yang tidak menyediakan bubur yang merupakan campuran bubur champion buatan sendiri.
Pedagang bubur juara biasanya memasak berbagai campuran bubur juara sejak pagi hari. Semua bahan dimasak bersama dalam panci yang berbeda. Oleh karena itu, untuk membuat bubur kampung yang lengkap, paling tidak enam bahan dimasak dalam enam panci di atas enam tungku sekaligus.
Bahan untuk membuat bubur juara memang membutuhkan keahlian khusus. Setidaknya sesuaikan waktu memasak dari enam bahan tersebut secara bersamaan. Salah satu dari sedikit pedagang bubur biji langka yang tersisa di Pasar Raya Padang mengungkapkan bahwa proses merebus air, memotong bahan, memeras air kelapa, mengaduk ketan hitam dan bubur sumsum tulang semuanya dilakukan dalam waktu yang bersamaan.
Butuh pengalaman bertahun-tahun mengolah bubur champion agar semua bahan ini bisa diolah hingga bisa digunakan sesuai harapan. Seiring waktu, bubur juara menjadi semakin sulit ditemukan. Salah satu penyebabnya adalah harga bahan baku yang semakin mahal dan permintaan yang semakin kecil.
Selain itu, hidangan ini memang membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman pembuatannya. Oleh karena itu, belum banyak orang yang menguasai teknologi manufaktur. Namun bubur champion memiliki keunikan tersendiri, yaitu tetap dipertahankan, dan sepertinya tidak tergantikan. Saat Ramadhan tiba, hidangan ini masih menjadi salah satu hidangan khas berbuka puasa Minangkabau.